Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengungkapkan pentingnya sinergi antara pendidikan tinggi dan riset sebagai langkah strategis menuju kemajuan Indonesia.
Dalam wawancaranya, Satryo menjelaskan visi kementeriannya, termasuk hubungan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta arah pengembangan sains dan teknologi di era pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran.
Peran Strategis BRIN dalam Pendidikan Tinggi
Satryo mengungkapkan bahwa awalnya BRIN direncanakan menjadi bagian dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk memperkuat integrasi riset dalam pendidikan tinggi. “Pendidikan tinggi tidak bisa tanpa riset, begitu pula sebaliknya. Konsep ini menempatkan BRIN dan pendidikan tinggi dalam satu garis komando,” jelasnya.
Namun, meskipun rencana tersebut tidak terealisasi, Satryo memastikan bahwa kementeriannya terus berkoordinasi dengan BRIN untuk menghindari tumpang tindih dalam pelaksanaan riset. “Jika BRIN sudah mengerjakan suatu riset, kami tidak akan melakukannya lagi, begitu pula sebaliknya,” katanya.
Fokus Kementerian pada Riset dan Pengembangan
Satryo menegaskan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya menjadi kelanjutan dari sekolah menengah, tetapi juga platform untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi. Untuk mendukung hal ini, kementerian telah membentuk Direktorat Jenderal Penelitian dan Pengembangan yang fokus pada:
- Pengembangan riset untuk industri berbasis nilai tambah.
- Kolaborasi dengan BRIN untuk menciptakan ekosistem riset yang sinergis.
- Inovasi penelitian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dan visi Indonesia Emas 2045.
“Tanpa riset yang terarah dan relevan, kita tidak akan mampu mendorong industri dan mencapai visi Indonesia maju,” ujarnya.
Kolaborasi yang Harmonis
Meskipun BRIN tetap menjadi entitas terpisah, Satryo memastikan hubungan yang harmonis antara kementeriannya dan BRIN. “Kolaborasi adalah kunci. Kami berkoordinasi agar riset yang dilakukan tidak tumpang tindih dan memberikan manfaat maksimal bagi bangsa,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa riset di perguruan tinggi harus diarahkan untuk menciptakan dampak nyata bagi masyarakat dan industri, bukan hanya menghasilkan publikasi ilmiah.
Pendidikan Tinggi sebagai Fondasi Indonesia Emas
Satryo menutup dengan menekankan pentingnya pendidikan tinggi yang berbasis riset dalam membangun Indonesia yang lebih kuat. “Kita harus memastikan bahwa riset dan pendidikan tinggi berjalan seiring untuk menciptakan inovasi yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Satryo.
Dengan pendekatan ini, Satryo optimis pendidikan tinggi Indonesia akan menjadi motor penggerak transformasi nasional menuju masa depan yang lebih cerah.